Senin, 08 Oktober 2012

3. MRP LOGIC

3. MRP LOGIC
Berikut ini adalah beberapa istilah yang sering digunakan pada bentuk perencanaan MRP yang di-computerzed. Catatan : bagaimanapun, tidak semua program yang memakai istilah yang sama, memberikan detail informasi yang sama juga.
    1.   Gross requirements / kebutuhan kotor
Proyeksi kebutuhan raw material, spare part, subassembling, atau barang jadi yang ditunjukkan pada pada akhir periode. Kebutuhan kotor berasal dari master schedul (untuk produk akhir) atau dari kebutuhan gabungan dari item lainnya.
    2.   Scheduled receipts / penerimaan yang terjadwal
Bahan sudah di order dari vendor atau in house production yang akan diterima pada awal periode. Form MRP menunjukkan kuantitas dan waktu proyeksi penerimaan. (Catatan :. diantara  form MRP termasuk planned receipts juga)
    3.   On hand/available / stok di tangan
Jumlah barang yang tersedia pada akhir periode di waktu itu barang akan terlihat. Ini termasuk jumlah yang tersedia dari periode sebelumnya ditambah penerimaan planned order dan scheduled receipts dikurangi kebutuhan kotor.
    4.   Net requirements / kebutuhan bersih
Jumlah bersih yang dibutuhkan pada periode itu. Ini sama dengan kebutuhan kotor dikurangi persediaan di tangan yang diproyeksikan dari periode sebelumnya bersama dengan scheduled receipts.
    5.   Planned-order receipt / order penerimaan yang direncanakan
Materials that will be ordered from a vendor or in-house shop to be  received at the beginning of the period. Otherwise similar to a scheduled receipt.
Material yang akan diorder dari vendor atau dari in-house shop yang akan diterima pada awal periode. Paling tidak ini mirip dengan scheduled receipt.
    6.   Planned-order releaserilis order yang direncanakan
Jumlah yang direncanakan yang di-order dalam jangka waktu yang disesuaikan dengan lead time-offset sehingga material akan diterima sesuai jadwal. Setelah order benar-benar di-rilis, planned order releases akan dihapus dari form dan planned-order receipts yang dihasilkan berubah menjadi scheduled receipts.
Master production schedule menentukan kebutuhan kotor atau kebutuhan yang diproyeksikan untuk produk akhir pada sistem MRP. Kebutuhan kotor tidak memperhitungkan inventory on hand atau on order apapun. 
Program komputer MRP kemudian "explode"-kan demand produk akhir menjadi kebutuhan komponen dan material dengan memproses semua bills of materials yang relevan, dengan berbasis level-by-level atau single level.
Kebutuhan bersih kemudian dihitung dengan menyesuaikan persediaan yang ada dan barang-barang sudah di-order sebagaimana dicatat dalam file status stok.
Kebutuhan bersih = kebutuhan kotor – (on hand/available + scheduled receipts)   …  9.1
Rilis Order direncanakan bagi komponen yang secara waktu bertahap (menggunakan data lead-time dari file persediaan), sehingga material akan tiba tepat bila diperlukan. Pada tahap ini material disebut sebagai planned order receipts. Ketika order yang benar-benar dikeluarkan kepada vendor atau in house production, planned order receipts berubah menjadi scheduled receipts. Persediaan on hand pada akhir periode adalah jumlah on hand dari periode sebelumnya plus jumlah penerimaan (baik yang direncanakan ataupun yang dijadwalkan) dikurangi kebutuhan kotor.
On hand/available = on hand pada akhir periode lalu + receipts kebutuhan kotor  …9.2
ILLUSTRATION 4: Sebuah perusahaan yang memproduksi gerobak diharapkan dapat memberikan 40 gerobak di minggu 1, 60 di minggu ke-4, 60 pada minggu 6, dan 50 pada minggu 8. kebutuhan gerobak itu diantaranya masing-masing dua handlebars (setang), wheel assembly (roda assy), dan satu tire (ban) untuk wheel assembly.Kuantitas order, lead time, dan stock on hand pada awal periode 1 ditunjukkan pada Tabel 9.6.


* 90 wheel assy juga dibutuhkan dalam periode 5 untuk pengiriman garden traktor.
Shippment 300
handlebars sudah dijadwalkan terima pada awal minggu 2 (yaitu, scheduled receipt). Lengkapi MRP untuk handlebars, wheel assy, dan tire, dan tunjukkan berapa jumlah atau order yang harus di-rilis dan kapan order itu harus di-rilis untuk memenuhi master schedule.

SOLUTION : Tabel 9.7 menggambarkan master schedule dan jadwal untuk komponen/spare part. Kita akan asumsikan bahwa pelanggan melengkapi final assembling, sehingga tidak perlu ada waktu yang disisihkan. Perhatikan bahwa karena wheelbarrow masing-masing membutuhkan dua handlebars, kebutuhan kotor untuk handlebars yang dua kali lipat jumlah produk akhir. Dengan demikian kebutuhan kotor pada periode 1 adalah 40 × 2 = 80 unit.
To satisfy this, a planned-order receipt for the standard order quantity (300) is scheduled for the beginning of period 8. In so far as the handlebars have a 2 week lead-time, the planned order for the handlebars must be released 2 weeks earlier (week 6). The planned order receipt will result in a projected end-of-period on-hand inventory (using Eq. 9.2) of 80 + 300 – 100 = 280 units.
Untuk memenuhinya, planned order receipt untuk kuantitas pesanan standar (300) dijadwalkan untuk awal periode 8. Sejauh ini handlebars memiliki lead-time2 minggu, the planned order dari handlebars harus di-rilis 2 minggu sebelumnya (minggu 6). Planned order receipt akan menghasilkan proyeksi end of periode on-hand inventory (menggunakan Persamaan 9.2.) yaitu 80 + 300-100 = 280 unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar