Senin, 08 Oktober 2012

2. MRP INPUTS AND OUTPUTS

2. MRP INPUTS AND OUTPUTS
Input dan output yang penting dalam sistem MRP tercantum di bawah ini :

2.1 Bill of Material
Sebuah bill of material (BOM) adalah daftar dari semua material, komponen, dan subassembliing yang diperlukan untuk merakit satu unit produk akhir. Fungsi utama dari bill of material adalah menyediakan struktur
hirarki produk, untuk panduan melakukan proses explosion.
Metode lain untuk menggambarkan BOM digunakan pada gambar 9.2, menunjukkan :
(a) pohon struktur produk, dan 
(b) BOM indentasi. 
Keduanya adalah cara umum menggambarkan induk-komponen hubungan secara hirarkis. Pengetahuan tentang struktur dependensi mengungkapkan dengan jelas dan cepat komponen apa yang dibutuhkan setiap tingkat assembling yang lebih tinggi. 
Metode ketiga 
(c) adalah dengan menggunakan single-level bills of material.
2.2 Low-level Coding

Gambar 9.2 juga mencakup informasi tingkat coding. Level 0 adalah yang tertinggi (misalnya, kode produk akhir) dan tingkat 3 yang terendah untuk bagian dari BOM ini. 
Perhatikan bahwa empat klem (C 20) merupakan subassembling yang dikombinasikan dengan base (A 10) dan dua spring (B 11) untuk melengkapi item-akhir bracket (Z 100). akan tetapi, clamp yang sama (C 20) juga merupakan komponen bagi base (A 10).

Untuk memudahkan perhitungan kebutuhan bersih, pohon struktur produk telah di-restrukturisasi  di mana komponen clamp (ditampilkan putus-putus) bisa ke tingkat yang lebih rendah, konsisten dengan clamp lainnya (yang identik). Coding tingkat rendah ini memungkinkan komputer untuk memindai struktur produk tingkat demi tingkat (level by level), mulai dari atas, dan mendapatkan hitungan akurat dan lengkap dari semua komponen yang dibutuhkan pada satu level sebelum pindah ke level berikutnya.
Bill of material untuk bracket Z 100 diperlihatkan di bawah ini :



SINGLE-LEVEL BOM
Tabel 9.1 (a) menggambarkan single-level bill of materials untuk bracket Z 100. Ini adalah cara kurang intuitif, tetapi lebih efisien untuk menyimpan informasi di komputer. Dalam single-level bill of materials setiap entri (di sebelah kiri) hanya mengandung item atau part number diikuti dengan part umber list beserta kuantiti komponen yang diperlukan, untuk membuat parent item-nya saja.
Listing type menghindari pencarian duplikat item melalui beberapa tingkatan pohon. Di sisi lain, diperlukan pencarian komputer dengan melalui banyak single-level bill of materials untuk mencari semua komponen yang masuk dalam produk yang punya beberapa level kode. Single-level bill of materials sering diberi "pointer" untuk menghubungkan record komponen dengan parent-nya dan mengakomodasi pengambilan bill of materials lengkap untuk satu buah item.


ILLUSTRATION 1 : Dari penggambaran pada Fig. 9.2, tentukan kuantiti dari A10, B11, C20, D2l, E30, F3l, dan G32 yang diperlukan untuk melengkapi 50 dari  brackets Z100.

SOLUSI :





Pertama menentukan kebutuhan untuk satu bracket seperti yang ditunjukkan pada Tabel 9.2, dan kemudian kalikan dengan 50. Perhatikan bahwa part C dan E dipakai oleh dua subassembling yang berbeda, sehingga kuantiti-nya yang masih terpisah harus dijumlahkan. Untuk 50 bracket, tiap kolom kuantiti kebutuhan harus dikalikan dengan 50 untuk memperoleh kebutuhan kotor.

ILLUSTRATION 2: 1. Dari pohon product structure yang ditunjukkan pada Figure 9.3 untuk  gerobak (wheelbarrow) W099, buatlah satu  an indenttasi bill of materials.

ILLUSTRATION 3: Design satu indentasi bill of materials untuk sebuah senter (flashlight) pada Illustration 3. (Catatan : Terapkan dengan tepat part numbers empat digit pada komponent).




Kebutuhan kotor adalah total kuantiti yang diperlukan untuk membuat 200 senter/flashlights, sedangkan kebutuhan bersihnya adalah kuantiti yang dibutuhkan di samping tingkat persediaan on hand (atau penerimaan in transit yang terjadwal). kebutuhan bersih harus memperhitungkan komponen yang sudah di-assembling (menyatu) dalam produk yang sudah di-assembling komplet.
Pertama-tama kita akan menentukan kebutuhan kotor dengan memperhitungkan semua dependensi. Contohnya kebutuhan kotor connector bars (No. 3004) adalah :
  • (2 connector bars per shell assembling) kali 
  • (1 shell assembling per body assembling) kali 
  • (1 body assembling per flashlight) kali
  • (200 flashlights),
  • or 2 × 1 × 1 × 200 = 400.
Lihat tabel 9.5.
Kemudian kita lengkapi on-hand inventory dengan menjumlah kedua individual item stok on hand, plus unit item yang sama yang sudah di-subassembling atau di-assembling.
Misalnya, stok on hand suatu lens (lensa) mengandung 12 buah lensa dalam stok, plus 10 lensa yang sudah terpasang pada assembling head.
Kebutuhan akan dihitung secara bertingkat level-by-level sehingga komponen yang dipakai di lebih dari satu  subassembling seperti plastic powder, no. 4001) dapat dikombinasikan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar