Minggu, 07 Oktober 2012

1. MRP AND CRP OBJECTIVES

1. MRP AND CRP OBJECTIVES
Demand barang jadi cenderung terikat dan relatif stabil. Namun demikian biasanya orang membuat lebih dari satu produk pada fasilitas yang sama untuk produk/model yang berbeda, sehingga produksi umumnya dilakukan dengan sistem lot. Kuantity material serta delivery time-nya yang dibutuhkan untuk membuat produk akhir ditentukan oleh jadwal produksi / production schedule.
Material Requirements Planning (MRP) adalah suatu teknik berbasis komputer untuk menentukan kuantitas dan waktu untuk meng-akuisisi item-item dari suatu produk demand terikat, yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan master schedul.
Dengan mengidentifikasi dengan pasti : persis apa, berapa banyak dan kapan komponen yang dibutuhkan, sistem MRP dapat mengurangi cost persediaan, meningkatkan efektivitas schedul, dan merespon dengan cepat terhadap perubahan pasar.
Capacity Requirements Planning (CRP) adalah proses penentuan : berapa personil dan kapasitas peralatan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan produksi diwujudkan dalam master schedul dan Material Requirements Planning.
MRP berfokus pada prioritas material, sedangkan CRP berfokus pada waktu. baik MRP dan CRP dapat dilakukan secara manual dan secara tertutup, keduanya-nya terintegrasi dalam suatu sistem komputerisasi, dimana fungsi CRP (sebagai production activity control) sering dianggap termasuk dalam konsep "sistem MRP". Komputerisasi sistem MRP dapat secara efektif mengelola aliran ribuan komponen di seluruh fasilitas manufaktur.
Berikut ini adalah beberapa istilah yang dipakai untuk menggambarkan fungsi sistem MRP : 
  • MRP : Suatu teknik untuk menentukan kuantitas dan waktu item demand  terikat.
  • Demand terikat / Dependent demand : Permintaan untuk komponen yang terikat terhadap permintaan item yang lain.
  • Item Induk / Parent dan item komponen : Induk adalah perakitan terdiri dari bagian atau komponen dasar, Induk dari satu subkelompok mungkin menjadi komponen dari induk di tingkat yang lebih tinggi.
  • Bill of material : Sebuah daftar dari semua komponen (subassembling dan material) yang masuk ke assembling item. Ini sering mencakup part number dan kuantiti yang dibutuhkan per assembling.
  • Kode Level : Tingkat di mana item ada/eksis dalam struktur, atau format bill-of-materials.
  • Requirements explosion : proses break down (explosion) terhadap item induk supaya menjadi bagian-bagian kecil yang dapat di-planning dan dijadwalkan secara individual.
  • Time phasing : proses Scheduling untuk mendapatkan volume material (ukuran lot) dengan tepat sehingga material akan tersedia tepat pas pada periode/waktu-nya tidak kurang atau tidak lebih.
  • Time Bucket : Periode waktu tertentu yang dipakai untuk tujuan perencanaan dalam MRP-biasanya per minggu.
  • Lot Size. Kuantiti item yang dibutuhkan untuk tiap order/pesanan. Order dapat diadakan dengan membelidari vendor atau produks in-house . Lot sizing adalah proses menentukan ukuran pesanan / order size.
  • Lead Time offset : Waktu pasokan, atau jumlah time buckets antara penyerahan order dan menerima material.
Figure 9.1 menggambarkan skema aktivitas MRP dan CRP. Forecasts dan order dikombinasikan dalam production plan, yang dibuat dalam bentuk form pada dalam master production schedule (MPS). MPS, bersama dengan file bill-of-material (BOM) dan status stok persediaan, digunakan untuk merumuskan material requirement planning.
MRP menentukan komponen apa yang dibutuhkan dan kapan mereka harus dipesan dari vendor luar atau diproduksi in-house. Fungsi CRP menerjemahkan keputusan MRP menjadi kapasitas jam (waktu) dibutuhkan. Jika bahan, peralatan, dan personel yang memadai, order di-rilis dan work load yang dibebankan ke berbagai work station.
Produk akhir, seperti TV set, memiliki independent demand yang terkait erat dengan kebutuhan konsumen. Demand ini adalah random, tapi relatif konstan. Tergantung pada proses produksi itu sendiri. Banyak perusahaan menggunakan fasilitas yang sama untuk memproduksi bermacam-macam produk akhir karena cara ini ekonomis untuk membuat TV satu lot size ukuran besar, dengan biaya set-up sekali saja. 
Komponen yang masuk ke satu TV set, seperti tabung gambar 24-inch, tergantung pada permintaan yang diatur oleh lot size. Dependent demand yang predictable.
Sistem MRP menghitung kebutuhan bahan dan menentukan kapan order harus di-rilis sehingga material tiba tepat pada waktunya. Proses scheduling penerimaan persediaan yang diperlukan dari waktu ke waktu disebut time phasing.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar